infeksi nosokomial

. Jumat, 21 November 2008
  • Agregar a Technorati
  • Agregar a Del.icio.us
  • Agregar a DiggIt!
  • Agregar a Yahoo!
  • Agregar a Google
  • Agregar a Meneame
  • Agregar a Furl
  • Agregar a Reddit
  • Agregar a Magnolia
  • Agregar a Blinklist
  • Agregar a Blogmarks



INFEKSI NOSOKOMIAL

Infeksi Nosokomial adalah Infeksi yang didapat atau timbul pada waktu pasien dirawat di Rumah Sakit. Bagi pasien yang dirawat di Rumah Sakit ini merupakan persoalan serius yang dapat menjadi penyebab langsung atau tidak langsung terhadap kematian pasien. Beberapa kejadian Infeksi Nosokomial mungkin tidak menyebabkan kematian pasien akan tetapi ia menjadi penyebab penting pasien dirawat lebih lama di Rumah Sakit.


Penyebab Infeksi Nosokomial akan menjadi kuman yang berada dilingkungan Rumah Sakit atau oleh kuman yang sudah dibawa oleh pasien sendiri, yaitu kuman Endogen. Dari batasan ini dapat disimpulkaan bahwa kejadian Infeksi Nosokomial adalah Infeksi yang secara potensial dapat dicegah atau sebaliknya dapat juga merupakan infeksi yang tidak dapat dicegah.


Untuk menunjang hal tersebut diatas pelaporan Infeksi Nosokomial dari RS sangat dibutuhkan untuk mengetahui & memperoleh data-data tentang Infeksi Nosokomial, mengingat keadaan tersebut memerlukan penanganan. Dari hasil pengolahan data Infeksi Nosokomial RS yang sudah melapor, dapat disajikan pada Tabel 4.6.1.

Pada Tabel 4.6.1 dapat dilihat bahwa jumlah Infeksi Nosokomial pada tahun 2004 terdapat di Rumah Sakit Umum lebih tinggi dibanding dengan Rumah Sakit Khusus,hal ini disebabkan karena jumlah pasien yang beresiko juga lebih tinggi, yaitu 2.590 pasien dari 282.388 pasien beresiko (93,4%),sedangkan di Rumah Sakit Khusus jumlah Infeksi Nosokomial 182 pasien dari 18.470 pasien beresiko (6,6%).

Pada Tabel 4.6.2 terlihat bahwa prosentase Infeksi Nosokomial yang tertinggi pada tahun 2004 terdapat di Propinsi Lampung dengan jumlah 150 pasien dari jumlah pasien yang beresiko 3.512 (4,3%) sedangkan di Propinsi Sumatera Selatan Infeksi Nosokomial tidak ada (0%) pasien dari jumlah pasien yang beresiko 5.013 (0%).

Pada Tabel 4.6.3 terlihat bahwa prosentase Infeksi Nosokomial yang tertinggi pada tahun 2004 adalah Phlebitis dengan jumlah 2.168 pasien dari jumlah pasien yang beresiko 124.733 (1,7%) sedangkan jenis lain-lain Infeksi Nosokomial tidak ada (0%) meskipun jumlah pasien beresiko cukup tinggi yaitu 5.765 (0%).

Dari Tabel 4.6.4 terlihat bahwa Infeksi Nosokomial yang tertinggi pada tahun 2004 terdapat pada Rumah Sakit Depkes Pemda dengan jumlah 1.527 pasien dari jumlah pasien beresiko 160.417 ( 55.1% ), pada Rumah Sakit Swasta jumlah Infeksi Nosokomial 991 Pasien dari jumlah pasien beresiko 130.047 (35.8%), pada Rumah Sakit ABRI jumlah Infeksi Nosokomial 254 pasien dari jumlah pasien beresiko 1.672 (9.1%) sedangkan pada Rumah Sakit Departemen Lain Infeksi Nosokomial tidak ada (0%) meskipun pasien beresiko cukup tinggi yaitu 8.722.

Dari Tabel 4.6.5 dapat dilihat bahwa pada tahun 2004 Infeksi Nosokomial tertinggi terdapat di RS Umum sama dengan yang terdapat di Rumah Sakit Khusus yaitu dengan jenis lain (yang tidak terdapat di form) dengan jumlah 2.105 pasien dari 121.356 pasien beresiko (1.7%), sedangkan di Rumah Sakit Khusus terdapat infeksi nosokomial sejumlah 63 pasien dari 3.377 pasien yang beresiko (1.9%).

0 komentar: